Hidup VI


ketika aku berkaca terasa wajah kian tua
ketika aku renung terasa waktu bagai kan pancung
ketika aku diam terasa hari kian kelam
ketika aku hitung jejak tak satu yang tampak
dan
dan ketika aku berkaca ternyata telah beda


1989

Harian Singgalang, 21 Oktober 1990



SAJAK : SELESAI



Hidup merasai menorehkan syair syair kepalsuan
tentang rentang jalan yang tertempuh dari detik hingga waktu
ke suatu sisi yang lalu mengada
hingga kita meraung sambil memegangi ulu hati yang jadi sakit
: selesai!  

Ada tempo berbagai nikmat -selain merasai juga nikmat
atas anugerah cinta yang terlanjur diagungkan
dari adam kita merasa
wah! bahagia yanda + bunda
hingga tersentak dari halusinasi dan membuai mendayukan pilu
sekali : selesai!
  
Lalu tembang-tembang melantunkan tentang dua sisi dari hidup
yang menggebu nafsu dan tentang
hidup yang telah impoten
akau (aku dan kau) tepatnya kita bertanya:
sekedar bisikan suara
yang letih untuk menanya nurani
mungkinkah ini juga selesai!

Parak Anau, Des 90

Harian Singgalang, 2 Juni 1991

Tidak ada komentar: