Kunjungan ke Kesuraman



dari kejauhan kita memandangi pelayat
yang membawa buket-buket dan kantung bunga
siap ditaruh dengan penghormatan
siap ditebar dengan ketakziman
kita melihat awan turun menyelimuti makam
angin menebarkan bau melati dan
kita memejamkan mata:
                nanti kita terbaring di sana

peziarah membicarakan si mati sambil bercakap
dengan nada yang tak sedih
di makam yang lain, penggali kubur
tertawa berderai-derai menyiapkan rumah terakhir
                tukang-tukang bersuka ria memahat peti mati

dik, kita telah berkunjung ke segala keburaman
kedukaan ternyata begitu tipis
pengantar mayat pulang sambil bersenda
kita hanya terdiam

pelan-pelan kita pulang, bergenggaman tangan dan
kemudian membisikkan selamat tinggal
aku merasakan angin menerbangkan, jauh
dan aku menghitung-hitung hari hingga akhir


1997

Tidak ada komentar: