Mengemasi Cemas


kau serumpun bunga
telah berkuntum duapuluh lima
“deru angin tak menggugurkan
deru panas tak melayukan”
anak-anak menembangkan sejarah benih
memulai metamorfosa rama-rama

jemariku menggamitkan tawa bahagia
dari musim-musim yang amat bersahaja
tiba-tiba kita saling tatap sebelum berpaling layu
sungguh telah letih kita dibuatnya

usia (mungkin) seperti orang-orang di setasiun
yang datang dan pergi tak bertegur sapa
menunggu kereta
seperti bagi kelahiran, nafas ditiupkan
menggetarkan jentera di batangan baja
o, indah nian dirimu terbang bersama rama-rama

hari ini kita berjabat tangan
“selamat ulang tahun…” senyum mengudara
kepompongku hampir jadi rama-rama
tiba-tiba kita saling tatap
tapi sepi memalingkan tergesa
kita mengemasi cemas


1998

Tidak ada komentar: