Mempertimbangkan Ada



telah berkali-kali didiskusikan –antara hati dan logika–, seberkali mata dikedipkan
namun masih saja awan tidak menambah mendung. panas dan membuat kita berkeringat
berlelehan. angin begitu saja menukik, menghunjam
dan tidak memberikan jawaban: sekalipun bertanya pada angin adalah kekonyolan

mempertimbangkan sesuatu yang kadang kita bantah
bahwa ia ada, membuat kita tak pernah sepakat
mungkin tak sepakat tak apa, tapi bila ia membuat lelah
bukankah kita tak perlu berdebat?

dulu kita bertengkar tentang banyak hal, tapi sekarang
hanya satu soal. tapi kenapa malah
membuat kita kehabisan energi

dalam kelelahan kita kemudian hanya diam
tak ada lagi yang perlu dibicarakan meski kata-kata belum utuh dilontarkan
sayang sekali. bagaimanakah kita mempertimbangkannya
dalam kelelahan dan kehabisan energi begini?
tapi biarlah barangkali saja esok atau lusa kita bisa berdiskusi lagi
meski hanya untuk kelelahan dan buang energi belaka



1997

Tidak ada komentar: