APA PENDAPATMU TENTANG SAJAKKU


buat emte + efye

dengarlah manis, malam begitu indah
atau takkah kau dengar dayu-dayu kantata dari
seberang hati, atau serenade bagimu tak lebih
simponi lalu pengamen tengah malam? dengarlah
emte efye selalu saja aku telah bersenda dengan
malam bersamamu. selalu saja aku ingin kau di dekapku.
ingin sekali. bahkan aku ingin kau menyumpahserapah
atau memekik kelu
ah, kau penuh nafsu, begitu katamu?
tapi sesungguhnya malammu inginkan aku terkapar
di samudera tak bertuanmu
ah, sama saja kita ya?
bahwa cinta itu kedok belaka
untuk melepas nyinyir dalam kepala

sept 87 - des 90
Harian Singgalang, 21 Juli 1991

MATAHARI PUN PULANG

buat angsa putih

lelehan perasan perasaan menitik satu satu
lalu: ada menggantung, mengkristal -abadilah luka
'tika kutanya, kaujawab sambil lalu
ada yang menjerit
sakit!
ah, adakah kau yang bertanya sambil tawarkan cinta?
untuk siapa, kata mereka
langit pecah dan bulan jatuh
tergolek di puncak bukit
entah; bukit pun jadi padang
dan aku terbaring di sana
bersama bulan yang luka
(matahari di atas tertawa
sambil melangkah pulang)  

mei 91
Harian Singgalang, 21 Juli 1991

Kau telah Berlayar ke Seberang

buat M di P

berlabuh di pesisir tanpa tamu-tamu
lengang sampai ke langit jauh
tiris di dasar biduk memanjang sampai
buritan ke haluan
dik, cinta hendak bersua meski tiada muara
tapi ini kali hanya kelasi-kelasi
amis ikan
bersilonjor di muara
tertawa sampai rindu dibawa angin

biarlah dik, cinta membeku di matamu menyamudera
sembari ingin berenang di sana
memagut kedamaian lalu tidur abadi
dalam dan dengan cintamu
--izinkan aku mengecup mimpi kita bersama kelasi
kelasi tua di dermaga

1991
Harian Singgalang, 23 Februari 1992

Tidak ada komentar: