Kampung Nafas Kita

kenangan buat Ey Theo
  
deretan persawahan, tebing-tebing bukit batu
berjalan dari langgar ke langgar
bersama embun dan angin yang mengerti
aroma batang padi dan bunga-bunga kopi
merayapi seluruh arteri memberi arti: amat murni  

matahari serupa lingkaran lembut, bulan juga
Ey Theo, kita duduk di pematang
membiarkan angin merayapi hati, mengabadi
bebatangan pohon kelapa, pisang dan rumput-rumput
di kejauhan burung-burung sawah memadu hati

Ey Theo, ini seperti legenda purba
tentang tempat tetirah raja-raja  

pada sebuah pagi yang berangin, daun-daun gugur
kita berjalan bergenggaman tangan, disapa embun
burung-burung kecil berkata: selamat pagi
dan, Ey Theo, kita menyenyuminya
mengucapkan selamat tinggal, membawa nafasnya
  
1993

Tidak ada komentar: