Percakapan Bunga Baja

 --Kepada Ayi (II)

memulai percakapan dibuka dengan penyesalan
menyanyikan kekecewaan yang dibangun dengan lucu
kau senyumkan kemurungan: "aku lelah!"
bertengkar dengan kata. omong kosong
tentang percintaan ke percintaan. duh, bunuh!
pagi-pagi bau anyir perpisahan didengungkan
"sialan benar anak-anak itu. fuh!"  

dulu bunga dari kertas. bercakap-cakap
pabrik baja juga membuat bunga. kausuka
begitu keras kelopaknya. tajam. sampai malam
angin tak jua menggugurkan. "aku lelah!"  

kau adalah kanak-kanak yang manis
menunggu kanak-kanak lain di pintu keluar
kertas-kertas remuk menyerupai bara bunga baja
panas nian. tapi kau tak peduli
air matamu seperti timah. menyesali pisah ke
pisah. "bukankah aku turut berduka cita?"  

Jakarta, 1997

Tidak ada komentar: