Manekin Perempuan Katamu

 --kepada Ayi (I)  

kepada kata kita lepas ketidakpuasan, merajuk dan ulaskan kegetiran
beribu omong kosong mengiringi nina bobo
dari bibir bergincu. begitu hitam
bukankah perasaan terkontaminasi omong kosong
kepergian diawali kedatangan, gaduh
beribu gerbong kata diusung, dirajut
dililitkan di setiap bantalan rel sejajar
"siapakah yang manekin kalau kau tak?"
bergerak kaku: "ini bukan perasaan, Bung!"

setiap hitungan keluruhan hari. cerabutkan
budaya perempuan telah dilempar keluar jendela
sebagai remah dibawa tikus.
"lihatlah, kaubukan manekin hidup!"
percayalah bahwa melahirkan anak manusia
lebih dari sekedar sorga  

Jakarta, 1997  

Tidak ada komentar: