Seperti Hulu yang Berangkat ke Muara


memastikan ada kita selalu bertanya
meminjam penanggalan untuk dilafalkan
atau sama sekali tidak beraksi, sendiri
karenanya batas bahagia dan luka begitu absurd
atau mengentahkan dan menyerah
siapakah yang pernah mengajarkan tertawa
atau menangis sedang kita mengawalinya
laksana hal biasa dalam jerit ratap
hati yang kering atau sorot mata sunyi
mungkin bijak jika tetap menerima
bahwa benar segalanya telah dialirkan
seperti hulu yang berangkat ke muara

1995

Harian Haluan, 13 Februari 1996

Tidak ada komentar: