I
desau daun bercengkerama
desau daun bercengkerama
dengan gerimis pagi bạsah
melengket embun embun, menempel
di kaca, terasa tirai
semua membatas
antara nisan dan cakrawala
berkabut
II
embun turun rapuh
hinggap di daun suram
pagi tak bermatahari
lazuardi tak ada ini kali
'lain putih menggumpal
lembut
lunak
tengadahlah aku
⁃ di antara kaca berkabut ⁃
mencoba menembus ke nirwana
sia-sia. lagi jadi batas
antara nisan di pusat makam
dengan cakrawala berkabut
1989
Harian Singgalang, 7 Okt 1991
Tidak ada komentar:
Posting Komentar