KERJAP RINDU DI MATA ANGIN

  
menempuh ribuan jarak
menyusur banyak mata angin
ada ujud tunggal mengental
mengada, waktu ke ketika. meski sesaat
sebagai bentuk kepurbaan perasaan  

banyak mata angin mengintip
melelahkan tangis haru
tentang keinginan yang terkotak
terlempar ke langit tak berbatas  

kerjap rindu di mata
angin membawakan nyanyi sunyi
menyempurnakan keterasingan  

ah, ah, betapa rindu jadi tangis
ingin mengaso dalam pangkuan bunda
dalam dekapan kekasih
bersama turut menyenandungkan
segala nyanyi yang tak sunyi  

(tapi di sini betapa terasa
segala keinginan pada tanah ibu
mempercakapkan dalam dialog tradisi)  

Dan, rindu mengerjap jua
dalam banyak mata angin  

Yogyakarta,  Mei 1995  

Tidak ada komentar: